Gambar Sampul Bahasa Indonesia · BAB 7 KESENIAN
Bahasa Indonesia · BAB 7 KESENIAN
Subarwati

22/08/2021 15:16:57

SD 5 KTSP

Lihat Katalog Lainnya
Halaman

Bab 7 - Kesenian

77

Kamu sudah sering membaca cerita dan menemukan tokoh-tokoh da-

lam cerita yang kamu baca atau kamu simak. Unsur-unsur lain dalam cerita

juga sudah sering kamu pelajari. Sekarang kamu akan kembali mempelajari

unsur-unsur cerita.

A

Mendengarkan Teks Cerita

Dengarkanlah teks cerita yang akan dibacakan oleh guru atau temanmu

di bawah ini!

Mendengarkan

Rumahku

“Hari ini kita latihan menyanyi di mana?” tanya Rara. Ina pura-

pura tidak mendengarkan. Ina langsung menyibukkan diri mencatat

tugas di papan tulis. Jangan sampai latihan musik di tempatku. Sebab

Mendengarkan

Berbicara

Membaca

Menulis

Mendengarkan teks cerita. Mencatat

tokoh dan wataknya.mencatat amanat

yang disampaikan cerita tersebut.

Membaca dan memahami naskah

drama. Mementaskan drama.

Menulis ringkasan drama.

Membaca teks cerita. Menjawab

pertanyaan berdasarkan teks.

menyimpulkan cerita.

Membaca puisidengan tepat. Menu-

lis puisi berdasarkan gagasan pokok.

Tema:

Kesenian

Peta Konsep

Bahasa Indonesia Kelas 5 SD/MI

78

selama ini hanya rumahku dan rumah Nining yang belum pernah

ketempatan untuk diskusi kelompok. Ina selalu cemas.

Beberapa minggu lalu, kami latihan menyanyi di rumah Dian.

Rumahnya besar sekali. Seperti rumah dalam sinetron. Di halaman

belakangnya ada taman dan kolam renang. Selesai latihan manyanyi

kami berenang dan makan siang.

Sementara tiga minggu yang lalu, giliran Gino yang jadi tuan

rumah. Rumahnya sangat luas. Ada kebun durian di sana. Ayah Gino

juga sangat lucu dan ramah. Sewaktu pulang, kami diberi durian untuk

dibawa pulang.

Begitu juga dengan rumah Bagus dan Ika. Rumah mereka bagus-

bagus. Penuh pajangan keramik dan kristal-kristal yang mewah.

“Bagimana kalau latihan menyanyi hari ini di tempat Ina?” Usul

Gino mengejutkan. Ina tersentak dan dadanya berdetak kencang.

Akhirnya apa yang kutakutkan menjadi kenyataan.

Rumah Ina tak sebesar rumah mereka. Tak ada pernak-pernik

hiasan yang menghias ruangannya. Keluargaku hanya tinggal di rumah

mungil. Walaupun kami hidup berkecukupan, tetapi sangat sederhana

bila dibandingkan dengan teman-teman sekolahku.

Tiba-tiba Nining menyahut pembicaraan. “Eit, tunggu dulu Seka-

rang giliranku! Sekarang jambu di kebunku sedang berbuah, lo!”

“Asyik kita rujakan, ya?”sahut Bagus bersemangat.

“Beres! Kata Nining mengacungkan jempolnya.

Aku menarik napas. Fiuuuh... lega rasanya!

Pulang sekolah kami sama-sama menuju ke rumah Nining. Kami

diantar oleh Pak Rasa, sopir Ika sampai depan gang. Soalnya mobil

tidak bisa masuk ke dalam gang tersebut.

“Maklum! Banyak orang penting tinggal di sini. Jadi untuk

menjaga ketenangan, jalannya sengaja dibuat sempit. Biar tak sem-

barangan orang bisa masuk” Seloroh Nining yang langsung disambut

teriakan huuuu.. yang keras. Nining hanya tertawa.

Setelah melewati jalan yang becek, kami tiba di sebuah rumah kecil

berdinding kayu. Rumah tersebut tidak tertata dengan baik.

“Nah, kita sudah sampai!” seru Nining.

Astaga! Aku terkejut ternyata Nining yang supel dan ceria

ternyata rumahnya hanya biasa-biasa saja. Bahkan rumah itu tidak

Bab 7 - Kesenian

79

permanen seperti rumahku. Dindingnya bukan dari batu bata, tetapi

dari kayu. Letaknya di dalam gang, bukan di kompleks seperti di

rumahku. Ina selalu berbicara dalam hatinya.

Kemudian, kami semua latihan menyanyi. Sesudah latihan

menyanyi, kami berenam makan. Makanan yang disediakan hanya

cah kangkung dan tempe bacem. Setelah itu, kami rujakan.

Aku memandangi Nining. Nining yang selalu bercanda dan

ceria. Nining yang selalu tertawa renyah. Entah mengapa dia tidak

malu terhadap keadaan rumahnya.

Setelah sore, kami semua pulang.

B

Mencatat Tokoh dan Watak

Setelah mendengarkan pembacaan teks cerita di atas, catatlah tokoh-

tokoh yang ada di dalam cerita tersebut! Kemudian, catatlah watak dari

tokoh-tokoh tersebut!

C Mencatat Amanat

Amanat atau pesan apa yang kamu dapatkan dari cerita yang ber-

judul “Rumahku” di atas!

Apakah kamu tahu yang dimaksud dengan drama? Tentu di antara

Berbicara

kamu banyak yang sudah tahu tentang drama. Drama adalah cerita dalam

bentuk dialog yang diproyeksikan pada pentas dengan menggunakan

percakapan dan tingkah laku di hadapan penonton. Pengertian drama yang

sederhana adalah dialog yang dipentaskan.

A

Membaca Drama

Bacalah Naskah drama berikut ini!

Dikeroyok

Oleh: A. Subarwati

Bahasa Indonesia Kelas 5 SD/MI

80

Pada hari Minggu, Amin dan Joni pergi ke toko buku. Sewaktu

akan berangkat, mereka melihat ada anak yang dikeroyok di jalan.

Mereka memutuskan untuk memisah dan menolong anak tersebut!

Amin

: “Ke mana kita pergi, Jon?”

Joni

: “Kita ke toko buku! Cari buku dan alat

tulis!”

Amin

: “Hai..... lihat itu! Tono dikeroyok!”

Joni

: “Ayo kita ke sana. Kita lerai mereka!”

Amin

: “Jangan, nanti kita sendiri yang dikeroyok!”

Joni

: “Tidak! Kita mau memisah supaya tidak ada yang ter-

luka!”

Amin

: “Baik. Kita ke sana!”

Amin dan Joni berlari menuju ke tempat perkelahian tersebut.

Amin dan Joni berusaha untuk melerai Tono yang dikeroyok oleh tiga

anak yang lain.

Joni

: “Berhenti! Berhenti semua! Atau kamu semua ingin ku-

laporkan ke Pak RT.”

Anak 1 : “Jangan! Kami tidak bersalah. Dialah yang memulai

perkelahian ini.”

Amin

: “Apa yang terjadi. Coba ceritakan!”

Anak 2

: “Dia mengejek kami bahkan menantangnya.”

Anak 3

: “Benar! Itu yang terjadi. Maka kami menyerangnya.”

Bab 7 - Kesenian

81

Joni

: “Tapi, itu tidak adil. Tiga anak melawan satu. Dan kamu,

Tono, benarkah kata mereka itu.”

Tono

: “Saya sebenarnya tidak bermaksud mengejek! Saya

hanya melihat mereka dengan penuh kekaguman. Mer-

eka lebih rapi, bersih dan tampan daripada aku. E ...

tiba-tiba mereka langsung menyerang aku!”

Amin

: ”Dengar, apa yang dikatakan Tono tadi? Jadi, Tono tidak

bermaksud mengejek apalagi menantang kalian. Seka-

rang kalian harus saling memaafkan! Tidak baik saling

bermusuhan.”

Tono dan ketiga anak tersebut kemudian saling memaafkan.

Amin dan Joni merasa senang karena telah melerai suatu perkelahi-

an. Amin dan Joni kemudian melanjutkan perjalanan menuju ke toko

buku.

B Memerankan Drama

Kamu tentu senang dengan drama bukan? Dalam pelajaran ini kamu

akan belajar bermain peran. Sebelum kalian tampil perhatikan hal-hal berikut

ini:

1.

Tentukan isi pokok drama.

2.

Berlatihlah menghafal maskah drama.

3.

Ucapkan dialog dengan lafal dan intonasi yang tepat.

4.

Lakukan ekspresi dengan tepat.

5.

Dalam memerankan tokoh berlakulah sewajarnya, tidak dibuat-buat,

tetapi bersungguh-sungguh.

Tugasmu, coba perankanlah drama di atas sebaik mungkin!

Kamu tentu kenal dengan Gatotkaca. Gatotkaca adalah salah satu tokoh

yang sakti dalam pewayangan. Dia adalah putra dari Werkudara dan Arimbi.

Sejak kecil pun Gatotkaca sudah memperlihatkan kesaktiannya.

A

Membaca Teks Cerita

Membaca

Bahasa Indonesia Kelas 5 SD/MI

82

pusarnya sangat ulet, tidak dapat diputus dengan pisau atau senjata tajam.

Werkudara, ayah Gatotkaca, sangat bingung. Digunakannya kukunya yang

terkenal sakti itu tetapi juga tidak dapat. Werkudara dan Arimbi, istrinya,

sangat sedih hatinya.

Tidak lama kemudian Batara Narada mendatangi mereka.

“Werkudara, aku dapat menolong memutus tali pusar anakmu.

Maukah kamu ganti menolong para dewa, “ kata Batara Narada.

“Katakan cepat, apa yang harus kulakukan!” kata Werkudara tidak

sabar.

“Di Kahyangan ada seorang raksasa yang mengganggu ketentraman

para dewa. Dia ingin memperistri seorang bidadari. Kami sudah kewalah-

an menghadapinya ....”

Werkudara bergegas pergi ke Kahyangan untuk membunuh rak-

sasa. Sementara itu, Batara Narada menemui Arimbi untuk me-motong

tali pusar Gatotkaca. Batara Narada mengeluarkan keris pusaka. Dengan

sekali sayatan, tali pusar itu pun putus. Sayangnya, sarung keris pusaka

itu masuk ke dalam perut bayi.

“Bagaimana ini, Dewa?” tanya Arimbi kepada Batara Narada.

“Jangan khawatir! Anakmu menjadi orang sakti. Sekarang aku akan

membawanya ke Kahyangan. Dia bisa membantu ayahnya mengalahkan

raksasa,” kata Batara Narada.

“Bagaimana mungkin, bayi kecil bisa mengalahkan raksasa?” Arimbi

tampak ragu.

“Percayalah kepadaku, anakmu tidak akan cedera sedikit pun. Dia

akan kukembalikan kepadamu setelah tugasnya selesai.”

“Baiklah, aku percaya kepadamu.”

Batara Narada kemudian membawa Gatotkaca ke Kahyangan. Di

Kahyangan Werkudara sudah kelelahan menghadapi sang raksasa. Tena-

ganya sudah terkuras habis. Pada saat itu datanglah Gatotkaca membantu

Bacalah teks cerita di bawah ini dengan baik!

Gatotkaca Sakti

Kesaktian Gatotkaca tampak sejak ia masih bayi. Waktu lahir, tali

Bab 7 - Kesenian

83

ayahnya. Pada saat itu Gatotkaca

sudah bukan bayi lagi. Dia sudah

dapat berbicara dan ber-lari.

“Werkudara, kemarilah!”

te-riak Batara Narada. Werkudara

mundur mendekati Batara Nara-

da.

“Biarkan anak kecil itu yang

melawan raksasa. Kamu cukup

nonton saja,” kata Batara Narada

lagi.

“Siapa anak kecil itu, dewa?”, tanya Werkudara.

“Dia adalah Gatotkaca, anakmu! Dialah yang akan mengalahkan

raksasa itu.” Gatotkaca kecil melawan sang raksasa seorang diri. Gatut-

kaca memiliki kesaktian yang luar biasa. Dia mengalahkan raksasa itu dan

membunuhnya.

Setelah berhasil membunuh sang raksasa, Gatotkaca menerima

banyak hadiah dari para dewa. Hadiah itu berupa senjata dan kesaktian.

Gatotkaca bertambah kuat dan sakti.

Sumber: www.nukilan.com/2007/04/22/

jabang-tutuka-lahirnya-gatot-kaca.htm

B Menjawab Pertanyaan

Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini dengan benar!

1. Siapakah Gatutkaca itu?

2. Mengapa Werkudara dan Arimbi sangat sedih?

3. Apakah Kahyangan itu?

4.

Werkudara ditugasi apa oleh Batara Narada?

5. Apa yang dilakukan raksasa di Kahyangan?

6. Siapa yang memutus tali pusar Gatutkaca?

7. Siapa musuh Gatutkaca di Kahyangan?

8. Apa yang terjadi ketika Batara Narada memutus tali pusar Gatut-

kaca?

Bahasa Indonesia Kelas 5 SD/MI

84

9. Bagaimana sikap Arimbi ketika melihat sarung pusaka Batara

Narada masuk ke perut bayi? Coba ekspresikan wajah Arimbi di

depan teman-temanmu!

10. Hadiah apa yang diterima Gatutkaca dari para dewa?

Menulis

Guru

Guru ...

Bertahun-tahun kau mengajar kami

Tiada rasa bosan kau memberi ilmu

Kadang kami membuat kesal dirimu

Maafkan kami setulus hatimu

Kan kuingat namamu sampai ku dewasa

Guru ...

Terima kasih atas segala jasamu

Kini kami berproses menjadi sukses

Majalah Bobo Tahun XXXIV 23 November 2006

C Menyimpulkan Cerita

Setelah membaca cerita yang berjudul “Gatutkaca Sakti” di atas,

cobalah untuk menyimpulkan cerita tersebut! Kesimpulan yang kamu buat

terdiri atas lima kalimat saja. Tulislah dalam buku kerjamu!

Kamu tentu sudah pernah menulis puisi. Puisi yang kamu tulis terse-

but memiliki gagasan pokok atau tema yang berbeda-beda. Bisa mungkin

tentang hasil karyamu atau orang tuamu. Bisa juga tentang kekagumanmu

terhadap alam. Sama seperti Indah Melati. Dia menulis puisi tentang

Guru.

A Membaca Puisi

Bacalah puisi berikut ini di depan kelas!

B Menulis Puisi

Sebelum menulis puisi, kamu harus menentukan ga-

Bab 7 - Kesenian

85

Rangkuman

Refleksi

Dalam teks cerita terdapat unsur tokoh dan watak. Tokoh dan watak

itu dapat kita mainkan dalam drama. Drama yang sederhana adalah dialog

yang dipentaskan. Umumnya dalam cerita atau kisah tersebut melibat-kan

konflik atau emosi.

Pemeranan tokoh dalam drama harus dilakukan sewajarnya. Tidak

dibuat-buat, tetapi bersungguh-sungguh.

Selain drama, puisi juga merupakan bentuk dari karya sastra. Untuk

menulis puisi, kita harus menentukan gagasan pokok terlebih dahulu. Se-

mua kata bisa kita gunakan untuk menulisnya.

Bisakah kamu membuat puisi?

Apakah kamu berani dan bisa memerankan suatu tokoh tertentu?

Apakah kamu pernah malu dengan keadaan dirimu? Mengapa?

gasan pokok. Gagasan pokok tersebut bisa menceritakan tentang kesedihan

dimarahi ibu, kelucuan binatang peliharaan, dan lain-lain.

Setelah kamu selesai menentukan gagasan pokok, kamu bisa memulai

menulis puisi. Puisi yang kamu tulis tidak perlu takut-takut. Pilihan kata atau

gaya bahasa apa saja bisa kamu pakai. Namun, syaratnya jangan memakai

kata-kata yang jorok atau porno.

Bahasa Indonesia Kelas 5 SD/MI

86

Tes Mendengarkan

Uji Kompetensi

A Membaca Kembali

Bacalah kembali teks cerita yang berjudul “Rumahku”!

Asal Mula Ikan Duyung

Pada zaman dahulu, ada sepasang suami istri bersama tiga anaknya.

Setiap pagi mereka makan bersama. Selesai makan pagi, sang ayah be-

rangkat ke kebun. Begitulah kebiasaan mereka setiap hari.

Pagi itu, mereka makan bersama dengan lauk ikan. Seperti biasa,

sesudah makan sang ayah berangkat ke kebun. Ketika sang ayah hendak

berangkat ke kebun, ia berpesan kepada istrinya.

“Bu, simpanlah sisa ikan itu untuk makan malam.” “Baik, Yah. Sisa

ikan itu akan kusimpan,” jawab sang istri. Sang ayah lalu berangkat ke

kebun. Sang ibu menyimpan sisa ikan itu dalam lemari makan.

Siang hari, sang ibu bersama ketiga anaknya makan bersama. Tiba-

tiba anaknya yang bungsu menangis. Anak itu menangis berguling-guling

minta ikan. Sang ibu tidak sampai hati melihat anaknya menangis. la pun

memberikan sisa ikan itu kepada si Bungsu. Setelah itu, si Bungsu berhenti

menangis.

Matahari mulai terbenam. Sang ayah pulang dari kebun. Saat malam

tiba, sang ayah menyuruh sang ibu menghidangkan makan malam. Sang

ayah pun menanyakannya kepada sang ibu. “Bu, mana sisa ikan tadi pagi?”

tanya sang ayah. “Maaf, Yah. Si Bungsu tadi menangis,” kata sang ibu.

“Kenapa ia menangis?” “Si Bungsu menangis minta ikan. la minta makan

dengan lauk ikan. Kemudian, sisa ikan itu saya berikan kepadanya.”

Sang ayah pun marah. la berhenti makan. Namun, sang ibu tetap diam.

Sang ibu tetap tidak mengucapkan sepatah kata pun. la hanya minta maaf

karena merasa bersalah. “Saya minta maaf, Ayah. Saya merasa bersalah,”

kata sang ibu. “Aku tidak mau tahu. Aku telah berpesan agar sisa ikan itu

disimpan,” bentak sang ayah. “Saya telah menyimpan sisa ikan itu, tetapi si

Bungsu menangis sambil berguling-guling meminta ikan. Saya tidak sampai

hati melihatnya. Untuk itu, saya berikan sisa ikan kepadanya.”

Hari telah malam. Sang ayah masih tetap marah. Makin malam marah-

Bab 7 - Kesenian

87

nya pun makin menjadi. Sang ibu menangis terus. Malam itu pula sang ibu

meninggalkan rumah. la pergi ke laut. Malam itu ketiga anaknya telah tidur

nyenyak. Sementara sang ayah masih tetap marah.

Pada pagi harinya, sesudah bangun tidur, ketiga anaknya mencari sang

ibu. Mereka mencari ke sana kemari, tetapi mereka tidak berhasil menemu-

kan ibu mereka. Selanjutnya, si Sulung mengajak kedua adiknya mencari

ibu mereka ke laut. “Dik, man kita coba mencari ke laut,” kata si Sulung.

“Kenapa harus ke laut, Kak?” tanya si Bungsu. Ya, barangkali Ibu pergi ke

laut,” jawab si Sulung. “Ibu mencari ikan di laut, Kak?” kata si Bungsu. “Ya,

siapa tahu Ibu sedang mencari ikan di laut. Karena Adik kemarin menangis

minta ikan,” kata adik si Sulung. Sesampai di laut, mereka memanggil-

manggil ibu mereka sambil bernyanyi.

Setelah berkali-kali mereka bernyanyi, tiba-tiba ibu mereka muncul dari

laut. Sang ibu pun menyusui si Bungsu. Setelah itu, sang ibu berpesan agar

ketiga anaknya segera pulang. Mereka mematuhi perintah ibunya. Mereka

pun segera pulang. Namun, hingga malam hari tiba ibu mereka tidak juga

kunjung datang. Oleh karena itu, esok harinya mereka pergi kembali ke laut.

Pagi-pagi benar, mereka menyusul sang ibu ke laut. Setiba di laut, mereka

memanggil ibu mereka sambil bernyanyi.

Setelah tiga kali mereka bernyanyi, ibu mereka pun muncul dari laut.

Sang ibu lalu menyusui si Bungsu. Namun, pada waktu itu tubuh ibu mereka

mulai bersisik. Akhirnya, mereka ketakutan. Mereka tidak percaya wanita

yang bersisik itu adalah ibu mereka. Mereka pun terus berjalan, menelusuri

pantai tanpa arah dan tujuan.

Sumber: Muhammad Jaruki Atisah, Cerita Rakyat dari Sulawesi

Tengah, 1996

B

Mencatat Tokoh dan Watak

Setelah mendengarkan pembacaan teks cerita di atas, catatlah tokoh-

tokoh yang ada di dalam cerita tersebut! Kemudian, catatlah watak dari

tokoh-tokoh tersebut!

C Mencatat Amanat

Amanat atau pesan apa yang kamu dapatkan dari cerita yang ber-

judul “Asal Mula Ikan Duyung” di atas!

Bahasa Indonesia Kelas 5 SD/MI

88

A Menulis Puisi

Buatlah puisi bebas berdasarkan imajinasimu! Setelah selesai kum-

pulkanlah kepada gurumu! Gurumu akan menilai puisimu.

Tes Menulis

Tes Membaca

A

Menulis Naskah Drama

Bentuklah kelompok yang terdiri dari 3 orang! Buatlah naskah drama

yang bertemakan “Perlombaan melukis”! Drama yang kamu buat tidak

harus panjang, tetapi maksud yang disampaikan jelas!

B Mementaskan Drama

Setelah selesai menulis drama, perankanlah tokoh-tokoh drama

tersebut dengan sungguh-sungguh!

Tes Berbicara

C Menyimpulkan Cerita

Setelah membaca cerita yang berjudul “Gatutkaca Sakti” di atas,

cobalah untuk menyimpulkan cerita tersebut! Kesimpulan yang kamu buat

terdiri atas lima kalimat saja. Tulislah dalam buku kerjamu!